Sabtu, 02 Juli 2011

HUBUNGAN BATIN MADURA - DOMPU- BIMA

Liburan tahun pelajaran 2010/2011 di kabupaten Sampang dimulai dari tanggal 19 Juni 2011 sampai dengan tanggal 10 Juli 2011. Saya ingin dalam liburan ini dapat dimanfaatkan dengan hal-hal yang bermanfaat. Maka setelah menyelesaikan administrasi kelas 6, terkait raport, dan ijazah saya putuskan untuk pergi ke NTB, tepatnya ke kabupaten Bima dan Dompu.
Empat hari sebelum pemberangkatan saya telah memesan tiket bus jurusan Surabaya -Bima, dengan harga Rp400.000,-. Hari Minggu pagi saya telah berangkat dari sampang menuju Jl.Dupak sebelah barat pasar Turi, karena di sanalah kantor pusat agen " Bus Rasa Sayang ". jam 11.00 WIB saya telah tiba di sana dan menunggu bus yang datang dari arah Jakarta menuju Bima. Pukul 13.00 WIB, rupanya bus baru tiba. sekitar pukul 15.00 WIB bus telah bertolak langsung menuju Bima. Pukul 23.00 kami telah tiba di pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. penyeberangan memakan waktu sekitar 1 jam, sehingga sekitar pukul24.00 WIB. Perjalanan dari ujung barat Pulau Dewata menuju ujung timur pulau tersebut tidak terasa karena saking ngantuknya tanpa terasa sekitar pukul 05.00 pagi kami telah sampai di pelabuhan Padangbai. Sekitar pukul 06.00 pagi kapal yang memuat bus kami telah bertolak menuju pelabuhan lembar di pulau Lombok. perjalanan memakan waktu cukup lama. kegiatan inipun saya lakukan di kapal dengan kegiatan tidur-tiduran. perjalanan memerlukan waktu sekitar 4 jam, benar-benar waktu penyeberangan yang cukup lama.
Pukul 10.00 WIB atau pukul 11 waktu setempat kapal sudah merapat ke pabuhan Lembar. perjalan dari pelabuhan lembar ke Kota Mataram memakan waktu sekitar 2 jam. sehingga pukul 12.00 WIB kami sudah sampai di terminal "Mandalika " Mataram. Setelah berhenti sekitar 30 menit untuk beristirahat dan makan siang selanjutnya bus menuju lombok timur tepatnya di pelabuhan Kayangan. Pukul 15.00 kami telah tiba di sana. Hanya saja kali ini antri cukup lama karena pelabupan yang dioperasikan yang biasanya dua hanya beroperasi satu. Pukul 16.00 buspun masuk pula ke kapal dan perjalananpun berlanjut ke pelabuhan Pototano ( alas Sumbawa ). Ketika kami sampai di Pototano, jam sudah menunjukkan pukul 18.00.Perjalananpun berlanjutnya hingga akhiirnya bus bus berhenti sebentar di Alas untuk memberi service makan malam kepada penumpang. Perjalanan bus menyusuri pulau sumbawa Cukup melelahkan, karena di Pulau sumbawa bagian bagian timur perbatasan dengan kabupaten Dompu sedang diadakan pelebaran jalan di sepanjang ratusan kilometer, hal ini berakibat pada kelajuan bus yang berjalan semakin lambat. Dalam keadaan normal bus seharusnya sampai di Dompu sekitar pukul 11.00, namun dengan perbaikan tersebut akhirnya bus sampai di Dompu pukul 03.00 dini hari. Saya turun di Dompu di Cabang kodim Dompu. Suasana nampak amat sepi maklum karena pada saat itu penduduk sekitar mungkin enak-enaknya tidur. Setelah menghubungi teman melalui HP akhirnya sayapun dijemput dengan sepeda motor, dalam hitungan menit sayapun tiba di rumah teman saya yang saya anggap sebagai orang tua saya sendiri karena ketika pertama kali saya ditempatkan sebagai tenaga guru di dompu tahun 1993 silam kami juga di tampung di rumah beliau sekitar 3 bulan sampai anak kami yang pertamapun lahir di rumah tersebut. setelah berbincang bincang sebentar adzan subuh berkumandang. setelah sholat subuh karena tidak kuat menahan kantuk sayapun dipersilahkan tidur. ketika bangun ternyata jam sudah menunjukkan pukul 07.30 waktu setempak.
Pagi itu perjalanan saya lanjutkan ke kota Bima, perjalanan berlangsung cukup santai karena memakai sepeda motor. Pukul 10.00 saya sudah tiba di kampus STKIP bima dan melegalisir beberapa foto copy Ijazah. Saya sangat heran dan sekaligus bangga melihat perkembangan terakhir kampus almater saya ini. Selain gedungnya yang mengalami pembagunan yang sangat pesat, ternyata saat ini STKIP Bima sedang menampung lebih kurang 12.000 mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada.
Setelah mengadakan bincang-bingcang dengan beberapa dosen yang juga dosen saya ketika saya kuliah di sana, tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 15.00 ( 3 sore). sayapun segera kembali ke Dompu dan tiba di Dompu sekitar pukul 17.00 ( 05 sore.
Malam harinya saya manfaatkan untuk bersilaturrahmi dengan dengan beberapa teman Madura yang ada di sana. Pagi harinya perjalanan saya khususkan ke Desa Bara dan Desa Madaprama ( awalnya kampung Duridungga/Buna) karena di kedua desa ini beberapa tahun yang lalu saya mengajar di sana. Dan tinggal di perumahan dinas dusun Buna sekitar empat tahun ( 1993 - 1997 ) sebelum akhirnya menempatu rumah yang saya beli di kelurahan Potu -Dompu.
perjalanan yang di kedua desa ini sangat mengharukan dan sekaligus membanggakan. mengharukan karena sambutan beberapa teman lama yang ada di sana sangat-sangat diliputi rasa kekeluargaan. Mereka sangat senang kerena dapat bertemu kembali, dan yang sangat membanggakan ternyata siswa saya dan siswa istri saya sebagian besar telah, dan sedang mengenyam perguruan tinggi di Bima, Makasar, dan Malang. Padahal dulu-dulunya sangat jarang yang melanjutkan kuliah. bahkan dari beberapa diantaranya ada yang telah menjadi PNS, Polisi, tentara, dll. ini sungguh membanggakan.
Bahkan beberapa diantara mereka yang bertemu dengan saya hapir-hampir tak kuat untuk meneteskan air mata karena terharu, dapat bertemu kembali dengan gurunya yang datang nun jauh disana. mereka tidak memandang gurunya berasal dari suku apa, dan sayapun pada saat mendidik mereka tidak memikirkan mereka itu suku apa, yang saya pikirkan pada saat itu bagaimana menjadikan mereka manusia yang barguna bagi, agama nusa, dan bangsa.
Tiga hari disana akhirnya saya harus meninggalkan bumi " Nggahi Rawi Pahu" dan Bumi " Ngha Aina Ngoho", saya berharap di lain waktu saya dapat kembali lagi ke sana, dan bersama dengan mereka dalam waktu yang mengobati kerinduan. Inilah penting dan manfaat hidup. selamat menjadi manusia yang berguna anak-anakku. Dari gurumu di pulau Garam.