Kamis, 18 September 2008

Penelitian Tindakan Kelas IPA

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA
SISWA KELAS VI SDN OMBEN II MELALUI MEMOTEKNIK
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu permasalahan pendidikan saat ini adalah rendahnya mutu pendididkan itu sendiri. Hal ini kita rasakan khususnya pada jenjang pendidikan dasar. Hal ini tentunya mengundang keprihatinan kita semua selaku praktisi pendidikan. Salah satu indikator bahwa mutu pendidikan itu rendah, yaitu masih kurangnya minat pada mata pelajaran tertentu sehingga prestasi belajarnyapun menjadi rendah.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah berupa penataran guru, perbaikan sarana dan prasarana, bahkan bantuan dana. Namun kenyataannya mutu pendidikan belum meningkat juga.
Mencermati kondisi tersebut, sebenarnya salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap rendahnya mutu pendidikan tersebut, karena gurulah yang langsung berinteraksi dengan siswa, dalam proses pembelajaran. Karena dalam hal ini tugas guru adalah merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran tersebut. Jadi kinerja guru akan memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
Kondisi tersebut menuntut guru untuk meningkatkan kreatifitas, profesionalisme, dan daya inovasinya dalam melaksanakan tugas.

B. Identifikasi Masalah
Pembelajaran gaya lama pada mata pelajaran IPA di mana guru menyampaikan materi dengan berceramah, jauh dari nilai-nilai IPA itu sendiri. Anak belajar IPA secara verbalisme, yang mendorong timbulnya rasa bosan.
Setelah dalam KBM digunakan Alat Peraga Praktek IPA, sebenarnya minat dan aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah ada kemajuan. Namun ketika diadakan tes hasil belajar, hasil secara keseluruhan belum maksimal.
Hal ini menarik penulis untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) . Memoteknik dimaksudkan agar terjadi penguatan pengalaman kognitif siswa, sehingga prestasi belajar siswa mengalami peningkatan.

C. Pembatasan Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar IPA siswa terutama pembelajaran tentang konsep “ Sistem Tata Surya “.
Adapun rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimanakah jembatan keledai dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA ?
2. Bagaimanakah aktifitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan penerapan jembatan keledai ?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa Sekolah Dasar dengan menggunakan “Jembatan Keledai”. Dan meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Dapat mengidentifikasi seberapa besar peningkatan prestasi belajar IPA dengan diterapkannya jembatan keledai dalam pembelajaran IPA.
2. Dapat menemukan solusi terhadap permasalahan yang timbul dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar IPA siswa meningkat.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori.
Hal yang akan dijelaskan di sini berhubungan dengan minat, prestasi belajar IPA, dan jembatan keledai sebagai berikut :

1. Minat
Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang minat. Jersild dan Tasch menekankan bahwa minat atau intrest menyangkut aktifitas-aktifitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Menurut Doyles Fryer Intrest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu.
Kalau kita perhatikan definisi tersebut, minat senantiasa erat hubungannya dengan perasaa individu, obyek, aktivitas, dan situasi. Minat erat hubungannya dengan kebutuhan. (Wayan Nurkancana : 1986 : 229 ).

2. Prestasi
Mengandung pengertian apa yang telah dapat diciptakan dari hasil kegiatan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan berusaha. ( Indrawan WS : 216 ).

3. Belajar
Pengertian belajar menurut H.C. Witherington dalam bukunya “ Educational Psychologi “ yang diterjemahkan oleh M. Buchari M,Ed, sebagai berikut :
Dari banyak definisi belajar yang dikemukakan para ahli terdapat suatu unsur yang sama, yaitu adanya perubahan dalam diri orang yang melakukan belajar itu.
Perubahan ini dinyatakan sebagai suatu kecakapan kebiasaan, sikap, pengertian, pengetahuan, dan penerimaan atau penghargaan atau apresiasi. Jadi orang yang belajar tidak sama keadaannya dengan sebelum ia melakukan perbuatan belajar. Perubahan ini meliputi seluruh pribadinya atau pengetahuannya
Hasil belajar tidaklah sama jenisnya. Kecakapan mengandung unsur praktek, sikap berhubungan dengan hal yang mengandung nilai. Pengertian adalah hal yang berhubungan dengan pengalaman rasional.
Belajar yang sebenarnya selalu “Insightfull learning”, yaitu dimengertinya hal yang dipelajari (Kohler : 1925).

4. Jembatan Keledai atau memoteknik
Jembatan Keledai berhubungan dengan ingatan. Ingatan ialah suatu aktifitas pribadi orang untuk “mencamkan ( Pelekatan kesan-kesan sedemikian rupa, sehingga kesan tersebut dapat disimpan dan direproduksi )”. Salah satu usaha untuk memudahkan kemampuan mengingat adalah melalui “Jembatan Keledai” (Soecipto, dkk : 1990).
Jembatan Keledai merupakan pencaman yang melibatkan unsur pribadi untuk menyusun bahan yang tidak berarti menjadi bahan yang berarti. Pribadi mengadakan organisasi terhadap bahan yang belum tersusun menjadi bentuk total. Ini suatu cara belajar yang unik. Dalam hal ini sebenarnya mausia mempunyai aktifitas pribadi untuk selalu berusaha menyusun bahan menjadi lebih berarti, dengan mengadakan pengolahan terhadap bahan tersebut. Contoh “ Jembatan Keledai “ misalnya dalam hal menghafal tangga nada G, D, A, E, ..... dan seterusnya, kita memakai pertolongan : Gadis, Djogja, Amat, Elok, dan seterusnya.


5. Ilmu Pengetahuan Alam
IPA merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian peoses ilmiah, antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan (Kurikulum SD 1994, 1994 : 65).

B. Kajian Hasil Penelitian
Dalam kegiatan pembelajaran tentu melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Ketika dilaksanakan proses pembelajaran, yang membahas tentang konsep System Tata Surya, ternyata dalam KBM minat siswa kurang, hal ini tampak dari pasifnya siswa dalam pembelajaran itu. Untuk mengetahui hasil belajar siswa diadakan evaluasi, ternyata hasilnya juga belum optimal. Kurangnya minat siswa dalam KBM dan rendahnya hasil perolehan / prestasi siswa hal ini merupakan masalah. Selanjutnya penulis merancang strategi penyelesaian masalah, yaitu dalam pembelajaran memanfaatkan model tata surya “ Solar System “ dan memanfaatkan jembatan keledai “MER, VE, BU, MA, YU, SA, U, NE, PLU”. Setelah diobservasi ternyata tingkat aktifitas siswa dalam KBM bertambah. Hasil evaluasi ternyata menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar.
Kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Skema Pelaksanaan Kegiatan
Timbul masalah:
Minat siswa rendah dan hasil perolehan siswa rendah
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
Merancang strategi pemecahan masalah :
Model dan Jembatan Keledai
Melaksanakan Rancangan :
Model dan jembatan keledai
Melaksanakan refleksi: observasi dan tes hasil belajar
Perencanaan kegiatan berikutnya, dan seterusnya.
BAB III
METODE PENELITIAN


A. Obyek Tindakan
Karena penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maka obyek tindakan yang diteliti adalah :
1. Minat siswa dalam pembelajaran.
2. Cara / teknik untuk menguatkan ingatan siswa terhadap materi pelajaran, khususnya konsep “Solar System”, sehingga prestasi belajar siswa meningkat.

B. Setting / Lokasi / Subyek
Setting atau lokasi PTK ini adalah SDN Omben II Kecamatan Omben Kabupaten Sampang. Sedangkan subyek penelitian adalah siswa kelas VI sebanyak 12 siswa. Pada mata pelajaran IPA konsep “Solar System” semester II tahun pelajaran 2005 / 2006.

C. Metode Pengumpulan Data
Cara yang ditempuh untuk mengumpulkan data ada dua cara, yaitu dengan melakukan observasi partisipatif selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Sedangkan cara yang kedua mengamati hasil terhadap siswa dengan menggunakan tes hasil belajar.
Hasil observasi digunakan sejauh mana minat atau aktifitas siwa dalam KBM. Sedangkan hasil evaluasi dengan tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa terhadap materi yang dipelajari.



D. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan yaitu untuk data hasil observasi dianalisis berdasarkan kajian Pustaka.
Sedangkan data dari hasil evaluasi dan tes hasil belajar dianalisa dengan menentukan mean atau rata-rata hasil perolehan siswa. Selanjutnya hasil mean tersebut diprediksi tingkat kwalitas mutu (prestasi) siswa keseluruhan / klasikal.

E. Cara Pengambilan Kesimpulan
Kesimpulan diambil atau diperoleh dengan cara deskriptif interpretative berdasarkan perkembangan per siklus.

BAB IV
HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Selintas tentang Setting
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD dimana penulis bertugas, yaitu SDN Omben I Kecamatan Omben Kabupaten Sampang, dimana pelaksanaan kegiatannya sebagai berikut :
1. Perencanaan, meliputi penyusunan program pembelajaran, pelaksanaan KBM dan evaluasi.
2. Mengadakan identifikasi terhadap adanya masalah yang timbul saat pembelajaran dan berdasarkan hasil evaluasi (tes tulis).
3. Penulis mengadakan penyelidikan / penelitian terhadap penyebab permasalahan.
4. Penulis merancang suatu cara untuk mengatasi masalah .
5. Penulis melaksanakan rancangan tersebut terhadap kegiatan pembelajaran.
6. Penulis mengadakan refleksi untuk mengetahui tingkat efektifitas rancangan yang telah diterapkan, untuk mengetahui tingkat keberhasilan.

B. Uraian Penelitian Secara Umum / Keseluruhan
Untuk melaksanakan pembelajaran IPA, tentang konsep 10.1. “Siste Tata Surya terdiri atas Matahari dan Benda-Benda Langit Lainnya”, dimana materi ini adalah materi semester II untuk siswa kelas VI, sebelumnya guru merencanakan program pembelajaran yang berupa PMH (Persiapan Mengajar Harian), adapun formatnya sebagaiman yang ada pada lampiran.
Langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran ini guru sambil mengamati aktifitas (minat) siswa terhadap pembelajaran, melalui kegiatan observasi. Dalam pembelajaran ini kelas dikelola secara klasikal, sehingga metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab. Hasil observasi menunjukkan bahwa minat siswa dalam pembelajaran sangat rendah ( siswa terlihat pasif ).
Pada akhir pembelajaran diadakan tes tertulis, untuk mengetahui hasil belaar siswa dan tingkat keefektifan pembelajaran. Hasilnya ternyata perolehan siswa masih belum memuaskan.
Rendahnya minat siswa saat kegiatan pembelajaran dan rendahnya nilai siswa setelah diadakan tes hasil belajar merupakan masalah yang harus diteliti penyebabnya dan harus dicari penyelesaiannya.
Selanjutnya penulis merancang suatu teknik pembelajaran yang dianggap akan dapat mengatasi permasalahan, yaitu memanfaatkan alat peraga / model tata surya dan memakai “Jembatan Keledai” untuk lebih melekatkan konsep dalam ingatan siswa.
Rancangan ini selanjutnya dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran siklus II. Dalam pelaksanaan siklus II, guru mengobservasi untuk mengetahui pengaruh rancangan dan setelah KBM berakhir diadakan tes akhir belajar. Berdasarkan hasil tes ini guru mengadakan refleksi / penyelidikan lagi. Ternyata hasilnya menunjukkan sudah ada peningkatan yang cukup signifikan dari hasil belajar siswa. Penulis menarik kesimpulan bahwa rancangan kegiatan belajar berhasil meningkatkan perolehan belajar siswa.

C. Penjelasan Persiklus
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan mengikuti tahapan sebagai berikut :
1. Pada tahap I ini digambarkan sebagaimana tabel kegiatan di bawah ini :


TABEL 4.1 GAMBARAN KEGIATAN SIKLUS I

No

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

1.

· Menyusun Persiapan Mengajar Harian (PMH).
· Menyediakan blanko observasi
· Menyediakan soal tes evaluasi akhir pembelajaran

· Melaksanakan KBM dengan tahapan :
o Kegiatan awal: Appersepsi
o Kegiatan inti: Pembahasan materi tentang “Sistem Tata Surya” (siswa diobservasi)
o Kegiatan akhir: Diadakan tes akhir (post tes)

Diadakan 2 tahap, yaitu:
1. Saat KBM berlangsung, disini ditemukan masalah “rendahnya minat siswa dalam KBM”
2. Observasi terhadap hasil post tes : Menunjukkan bahwa hasil siswa belum memuaskan


§ Mencatat hasil observasi
§ Mencatat dan menganalisis hasil evaluasi
§ Menentukan tindak lanjut


2. Pada tahap II, kegiatan PTK ditunjukkan dalam tabel berikut ini :

TABEL 4.2 GAMBARAN KEGIATAN SIKLUS II

No

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

1.

Ø Menyusun rencana / rancangan strategi untuk memecahkan masalah
Ø Lemahnya minat siswa diatasi dengan penggunaan “model Tata Surya” dan penerapan metode demonstrasi
Ø Rendahnya hasil belajar dirancang dengan penerapan “jembatan keledai”

Ø Penerapan rancangan strategi dalam pembelajaran yaitu :
v Penggunaan model tata surya
v Penerapan metode demonstrasi
Ø Penerapan jembatan keledai seperti: MER, VE, BU, MA, YU, SA, U, NE, PLU (untuk nama-nama planet). Dan yang lain, misalnya nama satelit alam.


Ø Mengamati perilaku siswa sebagai akibat penerapan rancangan strategi yang digunakan (dalam KBM)
Ø Mengamati hasil perolehan siswa, setelah “jembatan keledai” digunakan dalam KBM berdasarkan hasil tes akhir

Ø Meneliti hasil observasi pada KBM dan meneliti hasil evaluasi (tes hasil belajar)
Ø Merancang strategi untuk pembelajaran berikutnya dan seterusnya.
D. Proses Menganalisis Data
Proses menganalisis data dari hasil penelitian tentang peningkatan minat dan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA, disajikan dalam dua tahapan, sebagai berikut :

1. Tahapan / Siklus I
Dalam proses pembelajaran siklus I ini materi disajikan secara klasikal dengan menggunakan metode ceramah / tanya jawab, terhadap 12 siswa.
Hasil observasinya sebagai berikut :
TABEL 4.3 ANALISA HASIL OBSERVASI / KEAKTIFAN SISWA TAHAP I
No.
Aspek Observasi
Banyak Siswa
Prosentase
1.
Mencatat materi
12 orang
100 %
2.
Bertanya
3 orang
25 %
3
Menjawab pertanyaan
5 orang
42 %
Rata-rata prosentase keaktifan siswa
56 %
Interpretasi
Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam KBM masih kurang / rendah.
Sedangkan hasil analisis data terhadap perolehan tes hasil belajar pada tahap I adalah sebagai berikut :
TABEL 4.4 ANALISIS TES HASIL BELAJAR TAHAP I
No.
Nilai ( X )
Banyak Siswa (Y)
( X x Y )
Keterangan
1
4
2 orang
8

2
5
3 orang
15

3
6
3 orang
18
4
7
3 orang
21
5
8
1 orang
8

J u m l a h
70
Daya Serap
Nilai Rata - Rata
5,8
58 %
Interpretasi
Mengamati hasil analisis data terhadap perolehan tes hasil belajar siswa tahap I rata-rata kelas baru mencapai 5,8. Menurut penulis hal ini masih belum optimal. Dan menunjukkan prestasi yang masih rendah. Hal ini perlu ditingkatkan/ dioptimalkan.

2. Tahapan / Siklus 2
Adapun hasil observasi pada tahap II, seperti berikut ini :
TABEL 4.5 ANALISIS OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA TAHAP II

NO.

ASPEK OBSERVASI

BANYAK SISWA

PROSENTASE
1.
Mencatat Materi
12 orang
100 %
2.
Bertanya
5 orang
42 %
3.
Menjawab Pertanyaan
7 orang
50 %
Rata-rata prosentase keaktifan siswa
67 %

Interpretasi
Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil observasi terhadap keaktifan siswa, di sini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perolehan prosentase, dibandingkan tahap I, sebesar 67 % - 56 % = 11 %.
Hasil ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa mengalami peningkatan yang signifikan.


Sedangkan hasil analisis terhadap perolehan tes hasil belajar siswa terhadap tahap II, sebagaimana tabel berikut :

TABEL 4.6 ANALISIS TES HASIL BELAJAR TAHAP II

E. Pembahasan dan Pengambilan Kesimpulan
Hasil yang dapat diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah rancangan yang digunakan guru untuk mengatasi permasalahan dapat dikatakan berhasil. Dimana terjadi peningkatan minat siswa dalam KBM, sesuai dengan hasil observasi pada tahap I dan tahap II. Dan juga terjadi peningkatan belajar siswa / prestasi hasil belajar yang ditunjukkan oleh perolehan hasil yang semakin baik pada tes hasil belajar tahap II.

TABEL 4.7 PROFIL HASIL PENELITIAN
No.
Obyek Penelitian
Siklus
Prosentase

1.

Minat / Keaktifan Siswa



Dari grafik tersebut di atas tanpak bahwa minat dan prestai belajar siswa
mengalami peningkatan, ini membuktikan bahwa rancangan tersebut berhasil.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Keaktifan siswa cenderung meningkat dalam pembelajaran jika dalam KBM menggunakan alat peraga / model yang relevan, seperti “ Model Tata Surya “.
2. Prestasi belajar akan meningkat jika digunakan teknik yang tepat dalam pembelajaran, seperti “ Jembatan Keledai “ untuk mempelajari materi yang bersifat kategori. Seperti : MER – VE – BU - MA – YU – SA – U - NE - PLU ( Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto ).

B. Saran – Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran dari penulis adalah :
1. Hendaknya guru menggunakan alat peraga yang tepat dalam penyampaian materi, seperti model – model yang relevan dengan materi.
2. Hendaknya guru kreatif dalam menciptakan “Jembatan Keledai “ untuk dikembangkan dalam pembelajaran.




DAFTAR PUSTAKA


Arikunto Suharsimi, 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Politik.
Jakarta : PT. Bina Aksara
, 1991. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara
Depdikbud, 1991. Kurikulum Pendidikan Dasar – GBPP Sekolah Dasar Kelas VI
Jakarta : Depdikbud
HS. Lamijan, 1991. Pengukuran dan Penelitian Pendidikan
Surabaya : University Press IKIP Surabaya
Hadiat, 1998. Alam Sekitar Kita 4 : Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar Kelas 6
Jakarta : Pusat Perbukuan Depdikbud
Kartadinata Sunaryo, 1986. Bimbingan di Sekolah Dasar
Bandung : 1998 : D2 PGSD Daerah Kabupaten di Madura
Mudjijo, 1990. Test Hasil Belajar
Jakarta : Bumi Aksara
Nurkancana Wayan, 1986. Evaluasi Pendidikan
Surabaya : Usaha Nasional
Soetjipto, 1998. Psikologi Pendidikan
Surabaya : University Press IKIP Surabaya

Tidak ada komentar: