PENGEBORAN SUMUR BERDAMPAK MUNCULKAN KOBARAN API
Oleh
Mohamad Juri, S.Pd.,MMPd
Pada Minggu terakhir bulan november suatu kejadian aneh yang tidak disangka-sangka telah terjadi ketika suatu sekolah dasar yaitu Sekolah Dasar Negeri Angsokah 3 di Desa Angsokah Kecamatan Omben kabupaten Sampang Jawa Timur bermaksud memiliki sumber air, karena di sekolah tersebut tidak memiliki sumber air bersih ataupun air ledeng. Pihak sekolah berupaya memperoleh air bersih dengan cara membuat sumur bor. Ketika diadakan pengeboran mencapai kedalaman 41 meter, kejadian aneh telah terjadi yaitu dari lobang pengeboran tersebut keluar air bercampur lumpur yang disertai bau khas belerang yang sangat menyengat. Dikala itu pula muncul semburan lidah api yang dapat mencapai ketinggian 2,5 meter. Kejadian ini tidak terlepas dari adanya kandungan sumber energi di Pulau Madura ini yang cukup besar. Baik sumber minyak bumi maupun gas bumi.
Berita kejadian aneh tersebut tidak berapa lama tersiar bukan hanya di desa Angsokah itu sendiri, melainkan ke beberapa desa lain yang berdekatan dengan desa angsokah. Berita tersebut cukup menjadi hal yang aktual yang memicu masyarakat sekitarnya, mendatangi lokasi tersebut. Bahkan berita tersebut sempat di tayangkan oleh beberapa stasiun televisi swasta yang ada di tanah air, juga beberapa media cetak.
Beberapa hari setelah kejadian berbondong-bondong masyarakat dari daerah lain seperti dari Kota Sampang dan Pamekasan juga ingin tahu dan menyaksikan kobaran api tersebut dari dekat.
Kejadian tersebut telah mendatangkan berkah bagi beberapa masyarakat sekitar. Beberapa masyarakat yang cukup kreatif menjadikan lahan di sekitar lokasi sebagai area parkir bagi kendaraan pengunjung. Ada beberapa orang juga yang berjualan dan menjajakan makanan ke pengunjung. Namun kejadian ini tidak berlangsung lama. Sekitar minggu kedua dari awal mulainya kejadian kini api yang pada awalnya berkobar-kobar itupun telah padam. Menurut beberapa masyarakat yang sempat menyaksikan akhir dari kobaran api tersebut sebulum padam, disebabkan oleh doa seorang kyai yang cukup ternama yang kediamannya tidak seberapa jauh dari lokasi kejadian. Entah kerena doa kyai tersebut atau kandungan gas yang menyebabkan kobaran api, kita tidak tahu pasti. Wallohu a'lam. Namun kejadian ini ditanggapi beragam oleh beberapa orang. Ada beberapa orang yang takut dengan munculnya kobaran api dan lumpur tersebut dikhawatirkan semakin besar, sehingga akhirnya sama dengan peristiwa Lapindo, tapi ada pula yang menanggapinya biasa-biasa saja. Yang jelas tentu ada hikmah dari semua ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar