Jumat, 14 Januari 2011

MODEL KURIKULUM IPA / SAINS SD BERTARAF INTERNASIONAL

C. SAINS/ LMU PENGETAHUAN ALAM

I. PENDAHULUAN
Penyusunan kurikulum Ilmu pengetahuan Alam (Sains) pada Sekolah Bertaraf Internasional mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi.
Pendekatan kurikulum “SBI” di bidang pembelajaran Sains dilakukan secara menyeluruh untuk mempersiapkan suatu struktur pengembangan kemampuan berpikir, tingkah laku dan individu yang dapat berdiri sendiri serta menciptakan suatu pembelajaran seumur hidup.
Sains dengan metode investigasinya memberikan solusi pembelajaran melalui inkuiri (rasa ingin tahu) yang dapat memberikan kontribusi kepada pengembangan kemampuan menganalisis dan berpikir kritis.
Sains dalam kurikulum SBI memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan metode ilmiah dalam mempelajari sains dan mengeksplorasi keterlibatan sains dalam perkembangan dunia. Sains dalam kurikulum SBI berfungsi untuk menciptakan peserta didik yang dapat menghargai keterikatan antara sains dan kehidupan sehari-hari. Sains menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah yang diaplikasikan ke dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) diperkaya dengan mengadaptasi kurikulum bertaraf internasional atau negara maju yang mengembangkan: (1) Pembelajaran yang menyeluruh, (2) Kesadaran lintas budaya, dan (3) Komunikasi, yang dituangkan lebih lanjut pada ruang lingkup pembelajaran.

Pada bagian berikut akan ditemukan materi/ kalimat yang diberi tanda garis bawah (under lined), yang merupakan bagian yang memperkaya Standar Isi (SI) dengan cara adopsi atau adaptasi dari kurikulum negara yang diacu.

II. TUJUAN
Tujuan pengajaran dan pembelajaran sains dalam kurikulum SBI adalah untuk mengembangkan kemampuan dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk:

• Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
• Mengembangkan rasa keingintahuan terhadap sains dan alam
• Mendapatkan pengetahuan, pengertian konsep sains dan keahlian dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan dalam konteks sains
• Mengembangkan kemampuan inquiri untuk mendesain dan melakukan investigasi sains dan mengevaluasi bukti-bukti/hasil-hasil saintifik untuk mencapai suatu kesimpulan
• Berpikir secara analitik, kritis, dan kreatif dalam memecahkan masalah, menilai suatu pendapat, dan membuat suatu kesimpulan dalam konteks sains dan cabang ilmu lainnya
• Menyadari kelebihan dan kekurangan sains dam implikasinya terhadap perkembangan teknologi
• Menyadari keterikatan sains terhadap teknologi dan lingkungan sosial
• Memperlihatkan sikap dan mengembangkan kejujuran dan saling menghormati sesamanya
• Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan ketrampilan sains sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya


III. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kurikulum Sains SD meliputi 4 aspek dengan pencapaian kompetensi sebagai berikut:
1. Makhluk Hidup dan proses kehidupan
• Mengenal keaneka ragaman makhluk hidup secara sederhana
• Mengenal macam-macam lingkungan dan menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan
• Mengenal adanya proses pertumbuhan dan perkembangan
• Mengenal organ dan sistem organ makhluk hidup
• Mengenal adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya
Ruang lingkup aspek ini mencakup studi mengenai karakteristik, sistem dan tingkah laku manusia dan makhluk hidup lainnya; interaksi dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Konsep relasi yang berhubungan :
Tumbuhan, Hewan, Adaptasi, keanekaragaman hayati, biologi, klasifikasi, konservasi, ekosistem, evolusi, genetik, pertumbuhan, habitat, organisme, sistem tubuh (pencernaan, syaraf, reproduksi, pernapasan, dsb).
2. Materi dan zat
• Mengenal dan mengidentifikasi berbagai bentuk dan sifat benda, serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
• Mengenal dan mengidentifikasi perubahan wujud benda
• Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
• Memahami saling hubungan antara suhu, sifat hantaran dan kegunaan benda
Ruang lingkup aspek ini mencakup studi mengenai properti, reaksi dan fungsi dari materi alam maupun buatan manusia; asal-usul materi-materi buatan manusia dan bagaimana manusia memanipulasinya sesuai kebutuhan.
Konsep relasi yang berhubungan :
Perubahan wujud, perubahan fisika dan kimia, konduksi, konveksi dan radiasi, kepadatan, gas, cairan; properti dan guna dari materi; benda padat; struktur; kestabilan.
3. Gaya, Energi dan perubahannya
• Mengenal berbagai bentuk energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
• Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya
• Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi
• Menerapkan konsep energi gerak
• Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda
• Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
• Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya
• Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model
• Mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energy
• Memahami pentingnya penghematan energi
Ruang lingkup aspek ini mencakup studi mengenai energi, asal-usulnya, penyimpanannya dan transfer, dan kerja yang dapat dilakukannya; Studi mengenai gaya; Pengaplikasian pengertian saintifik melalui penemuan-penemuan dan mesin-mesin.
Konsep relasi yang berhubungan :
Konservasi energi, efisiensi, keseimbangan, bentuk-bentuk energi (listrik, panas, kinetik, cahaya, potensial, bunyi), magnet, mekanik, fisik, polusi, power, kemajuan teknologi, transformasi energi.
4. Bumi dan Alam Semesta
• Mengenal berbagai benda langit dan peristiwa alam (cuaca dan musim) serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia.
• Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari
• Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam
• Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit
• Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
• Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
• Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
• Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya
Ruang lingkup aspek ini mencakup studi tentang planet Bumi dan posisinya di alam semesta, hubungannya dengan matahari, tata surya, karakteristik-karakteristik khusus yang berbeda dan fenomena alam yang membentuk dan mengidentifikasi setiap planet; sumber daya alam yang terbatas maupun yang tidak terbatas.
Konsep relasi yang berhubungan :
Atmosfer, iklim, erosi, geografi, geologi, gravitasi, perubahan energi, sumber daya alam, musim, alam semesta (tata surya dan luar tata surya), sistem (matahari, siklus air, cuaca), pergerakan tektonik bumi, teori asal-usul kehidupan.
Catatan :
Ketika konsep dasar sudah teridentifikasi, konsep relasi dapat mendorong hubungan menuju keterpaduan disiplin ilmu dari suatu unit pembelajaran atau pemahaman mendalam dari suatu bidang studi tertentu.
Konsep dan ketrampilan dalam Sains
Pembelajaran sains di SD/MI menekankan pada sains dan pengaplikasiannya. Komponen sains di kurikulum sebaiknya berdasarkan pada konsep dan ketrampilan, daripada isinya. Konsep dasar diidentifikasikan didalam sesi “Konsep: Apa yang perlu untuk dipahami peserta didik” yang sangat mengarahkan pengaplikasian kurikulum, tetapi dengan adanya konsep relasi lebih memberikan pemahaman mendalam dari suatu bidang studi tertentu.
Sains memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terjun kedalam investigasi ilmiah dengan membuat observasi akurat, penguasaan alat, pendataan dan perbandingan data, dan perumusan penjelasan menggunakan pengalaman ilmiah mereka dan lainnya. Peserta didik didorong untuk berasumsi dan berpikir kritis mengenai perspektif yang lain dalam menindak lanjuti ide mereka sendiri.
Semua area kurikulum memberikan kesempatan untuk menerapkan keterpaduan disiplin ilmu dalam sesi “Ketrampilan: Apa yang perlu dikuasai peserta didik”. Komponen sains dalam kurikulum juga memberikan kesempatan pada peserta didik untuk :
• Melakukan observasi dengan seksama untuk mengumpulkan data
• Menggunakan instrument dan alat yang bervariasi untuk mengukur data secara akurat
• Menggunakan istilah-istilah saintifik untuk menjelaskan observasi dan pengalaman peserta didik
• Mengidentifikasi dan menggeneralisasi pertanyaan atau masalah untuk didalami
• Merencanakan dan menjalankan investigasi sistematik, memanipulasi variabel-variabel bila dibutuhkan
• Membuat prediksi dan hipotesa
• Menginterpretasi dan mengevaluasi data yang terkumpul untuk menghasilkan kesimpulan
• Memperhatikan model-model saintifik dan aplikasi
• Menjadi percaya diri dan pengguna ICT yang kompeten dalam pembelajaran sains
IV. Proses dan Strategi Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran butir-butir tujuan di atas dilaksanakan dengan:
1. Menunjukkan pemahaman konsep, fakta, metodologi, istilah, dan cara mempresentasikan data saintifik dengan cara:
o Menjelaskan suatu istilah saintifik dengan tepat
o Menggambar suatu diagram
o Mengurutkan suatu peristiwa saintifik
o Mengukur suatu material
o Menyebutkan suatu istilah saintifik
2. Mengaplikasikan dan menggunakan fakta, konsep, metodologi, istilah saintifik untuk berkomunikasi secara efektif, metodologi yang sesuai untuk mempresentasikan informasi saintifik dengan cara :
o Memberikan keterangan singkat pada suatu diagram atau grafik
o Mengapliksikan teori, persamaan dan prinsip-prinsip dasar pada situasi yang baru
o Menggunakan teknik matematika untuk menjawab suatu pertanyaan
o Membandingkan persamaan dan perbedaan dari suatu benda atau keadaan
o Memberikan informasi secara detail
o Menjelaskan perbedaan antara dua atau lebih benda atau keadaan
o Menaksir suatu nilai yang tidak diketahui berdasarkan informasi yang diberikan dan latar belakang teori
o Memberi jawaban berdasarkan berbagai macam pilihan situasi atau keadaan
o Menjelaskan secara singkat
3. Menyusun, menganalisa, dan mengevaluasi hipotesa, metodologi, dan penjelasan saintifik dengan cara:
o Menginterpretasikan data untuk mencapai suatu kesimpulan
o Membuat suatu grafik
o Membuat suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang diberikan
o Memanipulasi persamaan matematika untuk menghasilkan persamaan yang baru
o Membuat rencana eksperimen atau model saintifik
o Menentukan jawaban yang benar
o Memberikan argumen atau alternatif hipotesa
o Menganalisa implikasi dan kekurangan suatu eksperimen
o Memberi penjelasan secara detail, yang termasuk sebab akibat dan mekanisme suatu kondisi
o Memprediksi hasil suatu eksperimen
o Menjawab pertanyaan dengan menggunakan tehnik aljabar dan angka
o Menawarkan suatu hipotesa atau kemungkinan lain
4. Kolaborasi: dapat bekerja sama dengan orang lain
o Menghargai pendapat peers
o Dapat memberi petunjuk bila diperlukan
o Mengemukakan pendapat dengan sopan
o Sabar
o Mau menerima perbedaan pendapat

Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran sains di SD secara inkuiri didasarkan pada pengembangan konsep-konsep dasar yang mengarahkan terjadinya proses inquiri.
Konsep-konsep dasar itu adalah sebagai berikut :
• Bentuk
Pemahaman bahwa segala sesuatu itu mempunyai bentuk dengan karakteristik tersendiri yang dapat diamati, diidentifikasi, digambarkan dan dikategorikan.

• Fungsi
Pemahaman bahwa segala sesuatu itu mempunyai kegunaan, suatu peran atau cara berfungsi yang dapat diidentifikasi.

• Sebab akibat
Pemahaman bahwa segala sesuatu tidak terjadi dengan sendirinya, terdapat adanya hubungan pada suatu peristiwa , dan ada akibat sebagai konsekuensinya.

• Perubahan
Pemahaman bahwa perubahan itu adalah proses dari peralihan dari satu wujud ke wujud yang lain. Ini bersifat universal dan tidak dapat dihindari.

• Hubungan
Pemahaman bahwa kita hidup dalam dunia yang saling berinteraksi dimana perubahan pada suatu bagian akan mempengaruhi bagian lainnya.

• Perspektif
Pemahaman bahwa pengetahuan dapat dipengaruhi oleh perspektif; Perbedaan perspektif mengarah kepada perbedaan interprestasi, pemahaman dan penemuan; Perspektif bisa bersifat individu, kelompok, kebudayaan atau disiplin.

• Tanggung jawab
Pemahaman bahwa orang-orang membuat pilihan berdasarkan pemahaman mereka, dan tindakan yang mereka ambil akan menghasilkan perbedaan.

• Refleksi
Pemahaman bahwa ada beberapa cara untuk mengetahui, dan sangat penting untuk merefleksikannya dalam kesimpulan kita, untuk mempertimbangkan metode-metode kita yang beralasan, berkualitas dan bereabilitas dari bukti-bukti yang patut dipertimbangkan.

Semua muatan pembelajaran dan pendekatannya dikembangkan dari konsep-konsep dasar diatas dan disesuaikan dengan metode pendekatan inkuiri, dimana peserta didik diransang untuk berpikir kreatif melalui kegiatan-kegiatan eksperimen, pengamatan, penelitian atau tugas proyek untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya sendiri.
Sains menyediakan suatu panduan untuk aktifitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sebagai subyek pembelajaran. Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang unik yang berbeda satu dengan lainnya.
Sains menekankan cara berpikir kritis dan kreatif dan cara aplikasinya dalam setiap aktifitas pembelajaran. Sains menggunakan beberapa macam format instruksi, seperti: kelas, kelompok kecil, berpasangan dan individual serta bermacam-macam strategi instruksi seperti ceramah, penggunaan alat bantu, bermain peran, simulasi, dan pengadaan sumber bacaan. Strategi pembelajaran ini dapat divariasikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan aktifitas kelas yang sedang berlangsung.

Contoh :
Pada pembelajaran mengenai ide sentral tumbuhan, maka konsep dasar yang dikembangkan adalah konsep dasar bentuk (mengenai struktur dan ciri-ciri tumbuhan sebagai makhluk hidup, klasifikasi), konsep dasar fungsi (mengenai fungsi dan guna dari tumbuhan terhadap lingkungan dan makhluk hidup lain), konsep dasar sebab akibat (mengenai efek yang terjadi pada lingkungan bila tidak ada tumbuhan), konsep dasar perubahan (mengenai proses pertumbuhan tumbuhan), konsep dasar hubungan (mengenai peran tumbuhan dalam rantai makanan dan jaring-jaring kehidupan), konsep dasar perspektif (mengenai kepentingan tumbuhan dilihat dari sudut pandang petani), konsep dasar tanggung jawab (mengenai tanggung jawab manusia dalam pelestarian tumbuhan) dan konsep dasar refleksi (refleksi peserta didik mengenai usaha pelestarian apa yang sudah dilakukannya terhadap tumbuhan). Sedangkan konsep relasinya difokuskan adalah keanekaragaman hayati, makhluk hidup dan ekosistem.

VI. Penilaian
Penilaian terintegrasi pada seluruh sistem pengajaran dan pembelajaran. Tujuan utama penilaian adalah untuk mendapatkan umpan balik dari proses pembelajaran. Komponen penilaian dari kurikulum Sekolah dapat dibagi dalam tiga area yang berhubungan :
• Pengukuran – bagaimana kita dapat menemukan apa yang peserta didik ketahui dan telah dipelajar.
• Recording – bagaimana kita mengumpulkan dan menganalisa data.
• Laporan – bagaimana kita mengkomunikasikan informasi
Kriteria-kriteria penilaian pada sains SD/MI adalah sebagai berikut :
• Pengetahuan
Pengetahuan adalah hal-hal baru berupa fakta-fakta maupun unformasi yang dipelajari oleh peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung
• Proses
Suatu pembelajaran yang didapat dalam proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
• Ketrampilan
Ada 5 macam ketrampilan yang harus dikuasai peserta didik :
1. Ketrampilan berpikir
2. Ketrampilan bersosialisasi
3. Ketrampilan berkomunikasi
4. Ketrampilan pengelolaan diri sendiri
5. Ketrampilan riset
• Sikap
Peserta didik diharapkan dapat mendemonstrasikan sikap yang sesuai dengan aktifitas pembelajaran yang sedang berlangsung.
• Produk
Hasil akhir dari proses pembelajaran yang ditampilkan oleh peserta didik yang merupakan gabungan dari konsep, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang telah dipelajari.

Penilaian dilakukan berdasarkan pengetahuan dan pemahaman materi, proses pembelajaran, proyek, praktikum, keahlian dalam melakukan penelitian baik secara individu maupun di dalam tim, kepedulian terhadap lingkungan, serta teknik presentasi.
Bentuk Penilaian:
Terdapat dua bentuk penilaian yaitu formatif dan sumatif.
Penilaian formatif difokuskan kepada proses dari kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung:
• Merupakan bagian penting dalam pengalaman belajar sehari-hari
• Dilakukan selama mengerjakan tugas atau unit pelajaran sebelum penilaian final
• Memberikan umpan baik mengenai kemajuan dan hal penting bagaimana peserta didik dapat memperbaiki kekurangannya
Penilaian sumatif difokuskan pada penilaian akhir pada suatu unit pembelajaran :
• Merupakan penilaian yang dibuat oleh guru terhadap standar kemampuan yang telah diraih oleh peserta didik pada akhir tugas, unit, atau semester.
• Penilaian ini berhubungan langsung dengan tujuan pembelajaran
Keduanya merupakan:
1. Refleksi dari keberhasilan peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
2. Nilai yang didasarkan pada kesepakatan bersama antara para pengajar pada tingkat pendidikan tertentu dan harus dikomunikasikan kepada peserta didik dan orang tua
3. Kesempatan bagi peserta didik untuk menganalisa cara belajar mereka dan menyadari kekurangan yang perlu diperbaiki

Prinsip-prinsip penilaian meliputi: validitas, bersifat mendidik, eksplisit, adil dan komprehensif.

1. Bersifat Valid berarti penilaian seharusnya menyediakan informasi yang valid pada gagasan, proses, produk dan nilai aktual yang diharapkan dari peserta didik.
o Berdasar serangkaian pengukuran yang secara jelas mendokumentasikan proses dan solusi (contoh: internal marking scheme/ skema pengecekan internal)
o Menggunakan berbagai bukti (kriteria penilaian pada internal marking scheme/skema pengecekan internal).
o Fokus pada perkembangan, adaptasi, dan aplikasi solusi yang dimiliki peserta didik dalam memenuhi tuntutan (fokus nilai di kriteria penilaian adalah pada proses, analisa dan evaluasi dari peserta didik).
o Meliputi evaluasi diri peserta didik; jurnal peserta didik; refleksi guru saat berinteraksi dengan berbagai individu peserta didik (fokus nilai di kriteria penilaian adalah pada proses, analisa dan evaluasi dari peserta didik).

2. Bersifat Mendidik berimplikasi bahwa penilaian harus mempunyai kontribusi positif pada
pembelajaran peserta didik
o Menyatu dengan perkembangan proses teknologi baik dalam bentuk tes formatif, sumatif, maupun diagnostik
o Punya kontribusi langsung dalam pembelajaran jangka panjang. Memfokuskan pada perbaikan hasil kerja peserta didik dan bukan sekadar ceklist atau analisis angka saja.
o Mendorong peserta didik mau mengambil resiko (risk taker) dalam memenuhi parameter dan mengolah data
o Meningkatkan jiwa kompetitif diantara peserta didik.
3. Eksplisit berarti penilaian harus jelas dan bersifat terbuka (diketahui peserta didik, guru, orangtua, dan sekolah)
o Peserta didik harus tahu kriteria penilaian yang dijabarkan secara jelas sebelum memulai aktivitas (internal marking scheme/ skema pengecekan internal).
o Kriteria harus mencerminkan outcomes dan berfokus pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, memberdayakan peserta didik dengan cara meningkatkan kesadaran peserta didik serta memungkinkan peserta didik merefleksikan bagaimana peserta didik belajar.
o Peserta didik perlu diberi kesempatan mempertanyakan dan mendiskusikan penilaian dengan guru sebagaimana peserta didik memecahkan masalah.
4. Adil mempunyai implikasi bahwa penilaian harus adil bagi semua peserta didik, tidak bersifat diskriminatif, dan tidak didasarkan pada landasan yang tidak relevan pada pencapaian tujan pembelajaran.
o Penilaian berdasar kriteria yang akurat dan sudah diketahui semua pihak dan mendukung terciptanya tujuan yang diraih individu peserta didik, tanpa membedakan kondisinya.
o Peserta didik dari asal dan budaya yang berbeda pun mempunyai kesempatan yang sama
o Komprehensif
o Penilaian atas kemajuan peserta didik berdasarkan berbagai jenis dan sumber bukti
o Guru harus menyimpan dokumentasi penilaian peserta didik
Tehnik penilaian
• Penilaian unjuk kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti praktik di laboratorium.

Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
• Penilaian sikap
Data penilaian sikap berasal dari hasil pengamatan guru terhadap sikap peserta didik yang berkaitan dengan perilaku umum (di dalam maupun di luar kelas) peserta didik yang menonjol baik positif maupun negatif seperti kedisiplinan, keaktifan, tanggung jawab, kerajinan, kerapian, ketelitian.
Contoh penilaian sikap di dalam sains: penilaian sikap ilmiah peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan sains.
• Penilaian tertulis
Penilaian tertulis dilakukan dengan tes secara tertulis. Tes tertulis merupakan tes di mana soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Jawaban yang diberikan peserta didik selain dalam bentuk tulisan, dapat juga dalam bentuk mewarnai, menggambar, memberi tanda, melakukan sesuatu dan lain sebagainya.
Bentuk penilaian tertulis dalam bidang sains misalnya: tes pilihan berganda, menjodohkan, isian, uraian terbatas, dan sebab-akibat.
• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, pelaporan dan penyajian data.
Bentuk penilaian proyek dalam bidang sains misalnya: Penilaian proses pengerjaan proyek ilmiah yang mewajibkan peserta didik untuk melaporkan perkembangan proyeknya secara berkala dimulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, melaksanakan serangkaian percobaan, pengolahan data hasil percobaan, pelaporan dan penyajian hasil dalam bentuk demonstrasi dan penyampaian secara lisan maupun tulisan
• Penilaian produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk dalam bidang sains misalnya : penilaian hasil percobaan dalam laboratorium baik secara lisan maupun tulisan atau hasil karya.
• Penilaian portofolio
Penilaian portofolio merupakan suatu metode penilaian yang mengoleksi dan menyimpan informasi yang dapat digunakan untuk dokumen dan menilai perkembangan peserta didik dan keberhasilannya. Portfolio adalah catatan perkembangan peserta didik yang disusun secara sistematik, yang bertujuan untuk mendukung belajar tuntas. Hasil karya peserta didik dimasukkan kedalam bundel portfolio dipilih yang benar-benar dapat menjadi bukti pencapaian suatu kompetensi. Setiap hasil karya dicatat dalam jurnal atau sebuah format dan ada catatan guru yang menunjukkan tingkat perkembangan sesuai dengan aspek yang dititikberatkan. Komponen penilaian portofolio meliputi catatan guru, hasil pekerjaan peserta didik dan penilaian diri sendiri (self-assessment) peserta didik. Catatan guru didasarkan pada tujuan pembelajaran, ketrampilan, sikap dan profil yang dicapai oleh peserta didik.

• Penilaian diri
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
Penerapan penilaian diri (self-assessment) dalam bidang sains dapat dilakukan dengan cara memberikan lembaran refleksi setelah peserta didik menuntaskan suatu tugas / kegiatan (misalnya: proyek ilmiah, percobaan, presentasi, dan lain-lain)

• Komunikasi (Presentasi)
Menilai kemampuan peserta didik dalam menyalurkan ide, pikiran dan perasaan; menyusun data, menganalisa dan mengambil kesimpulan secara jelas dan lengkap dalam laporan praktikum yang dilakukan secara berkala dikelas dan juga dalam karya ilmiah yang mereka buat. Kemampuan komunikasi peserta didik juga dapat dinilai selama kegiatan Strategi Belajar Terpadu (SBT) contohnya dalam diskusi atau debat ilmiah di kelas.

Tidak ada komentar: